Jumat, 27 Juni 2008

Teori Kemunculan Kentut


Para ahli kentut atau terkenal dengan istilah "kentutologist" memiliki sejumlah pendapat yang berbeda tentang teori kemunculan kentut. Masing-masing bertahan pada pendapatnya sendiri sambil membuktikan kentutnya melalui laboratorium atau sampel-sampel.

Sebagian terpengaruh dari teori darwin, bahwa kentut merupakan evolusi dari fenomena gunung meletus yang sudah terjadi sejak zaman prasejarah. Kentut ini dulunya suaranya sangat besar suaranya dan gasnya berwarna. Sehingga bisa menimbulkan kekagetan dan kematian. Seperti yang terkenal dalam cerita wayang adalah Semar, yang kentutnya konon bisa mematikan. Seiring dengan kemajuan zaman, kentut bisa berevolusi menjadi tidak berwarna dan suaranya bisa dikendalikan sesuai kebutuhan, meski kadang tetap tidak terkendali.

Namun ada yang terpengaruh oleh teori Gravitasi Newton, bahwa kentut terjadi karena grafitasi bumi pada gas2 yang memiliki masa, m. Jika masanya sudah cukup besar grafitasi bumi akan cukup besar untuk menarik gas2 tersebut, sehingga timbulah kentut. Itulah sebabnya kentut muncul dari lubang bawah, bukan lubang atas. Kata penganut teori Newton ini dengan bangganya.

Tetapi teori ini dibantah oleh para seniman. Yang lebih mengarah pada intuisi dan perasaan. Mereka cenderung kepada pendapat bahwa kentut adalah ekspresi seni musik dari perut. Dan masing-masing orang memiliki aliran suara kentut yang bermacam-macam, ada yang agak jaz, gerap, ada juga yang keroncong. Aliran keroncong, ini terjadi pada orang yang perutnya terlalu keroncongan sehingga gasnya cukup banyak dan cukup untuk mengasilkan nada dasar tertentu.

Tidak ada komentar: